Wednesday 22 October 2014

BIOGRAFI: EMILE DURKHEIM

Biografi Emile Durkheim

Emile Durkheim dilahirkan di Epinal,Prancis,yang terletak di Lorraine. Ia berasal dari keluarga Yahudi Prancis,ayah dan kakeknya adalah Rabi. Hidup Durkheim sendiri sama sekali secular. Malah kebanyakan dari karyanya dimaksudkan untuk membuktikan bahwa fenomena keagamaan berasal dari faktor-faktor social dan bukan ilahi.
Durkheim adalah mahasiswa yang cepat matang. Ia masuk ke Ecole Normale Superieure(ENS) pada 1879. Di ENS Durkheim belajar di bawah Fustel de Coulanges, seorang pakar ilmu klasik, yang berpandangan ilmiah sosial. Pada saat yang sama, ia membaca karya-karya Auguste Comte dan Herbert Spencer. Jadi, Durkheim tertarik dengan pendekatan ilmiah terhadap masyarakat sejak awal kariernya. Ia lulus dengan peringkat kedua terakhir dalam angkatannya ketika ia menempuh ujian agregation.
Minat Durkheim dalam fenomena sosial juga didorong oleh politik. Durkheim, seorang Yahudi dan sosialis, berada dalam posisi minoritas secara politik, suatu situasi yang “memukulnya” secara politik. Peristiwa Dreyfus 1894 hanya memperkuat sikapnya sebagai seorang aktivis. Seseorang yang berpandangan seperti Durkheim tidak mungkin memperoleh pengangkatan akademik yang penting di Paris, sebab itu setelah belajar sosiologi selama satahun di jerman, ia pergi ke Bordeaux pada 1887. Di sana ia mengajar pedagogi dan ilmu-ilmu sosial, dari posisi ini Durkheim memperbarui sistem sekolah Prancis dan memperkenalkan studi ilmu-ilmu sosial dalam kurikulumnya.



Tahun 1890-an adalah masa kreatif  Durkheim. Pada 1893 ia menerbitkan “Pembagian Kerja dalam Masyarakat”, pernyataan tenteng hakikat masyarakat dan perkembangannya. Pada 1895 ia menerbitkan “Aturan-aturan Metode Sosiolgis”, sebuah manifesto yang menyatakan apakah sosiologi itu dan bagaimana ia harus dilakukan. Ia pun mendirikan jurusan Sosiologi pertama di Eropa di Universitas Bourdeaux. Pada 1896 ia menerbitkan jurnal L’Annee Sociologique untuk menerbitkan dan mempublikasikan tulisan-tulisan dari kelompok yang kian bertambah dari mahasiswa dan rekan. Dan pada 1897, ia menerbitkan “Bunuh Diri”, sebuah studi kasus yang memberikan contoh tentang bagaimana bentuk sebuah monograf sosiologi. Pada 1902, Durkheim akhirnya mencapai tujuannya untuk memperoleh kedudukan terhormat di Paris ketika ia menjadi profesor di Sorbonne. Pada tahun itu pula ia menerbitkan karya yang terakhir “Bentuk-bentuk Elementer dari Kehidupan Keagmaan”.

Perang Dunia 1 mengakibatkan pengaruh yang tragis terhadap hidup Durkheim. Datangnya perang dan propaganda nasionalis yang tidak terhindari yang muncul sesudah itu membuatnya sulit untuk mempertahankan posisinya. Sementara Durkheim giat mendukung negaranya dalam perang, rasa enggannya untuk tunduk kepada semangat nasionalis yang sederhana membuat ia sasaran yang wajar dari golongan kanan Prancis yang kini berkembang. Yang lebih parah lagi, generasi mahasiswa yang telah dididik Durkheim kini dekenai wajib militer, dan banyak dari mereka yang tewas ketika Prancis bertahan mati-matian. Akhirnya, Rene anak laki-laki Durkheim sendiri tewas dalam perang. Selain sangat terpukul emosinya, Durkheim juga terlalu lelah bekerja, sehingga akhirnya ia terkena serangan jlumpuh dan meninggal pada 1917.


Pendapat saya, kisah dari Emile Durkheim sangatlah menarik dan inspiratif, tidak hanya ari kisahnya tetapi juga dari teori-teori yang ia kemukakan. Tidak heran Durkheim dinobatkan sebagai salah seorang yan sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan,khususnya dibidang sosiologi.


Tuesday 7 October 2014

Kelompok Aristoteles

Hai semua...

Saya saya ingin memperkenalkan kelompok filsafat saya yang bernama Aristoteles yang terdiri dari, Ariel Zahrani, Daniel Jason,Anditha Wardhani dan Vira R. Maulani. Mengapa Aristoteles?kami memutuskan untuk memakai nama ini setelah melakukan wawancara kepada 6 mahasiswa di lingkungan Binus Syahdan. Dari 6 orang yang kami tanya hanya 1 orang yang bisa menjawab tokoh filsuf yang mereka tahu dan orang itu menjawab Aristoteles, maka kamu memutuskan untuk memakai nama tersebut.


Itu sebabnya mengapa di blog saya terdapat quote-quote dari Aristoteles. kelompok kami sangat terinspirasi akan pemikiran-pemikirannya. Salah satu pemikirannya yang terkenal adalah silogisme. Silogisme dapat digunakan untuk menarik kesimpulan yang baru dan tepat dari dua kebenaran yang telah ada. misalkan ada dua premis, yaitu :

  • Setiap manusia pasti akan mati (premis mayor).
  • Sokrates adalah manusia (premis minor)


dari dua premis itu dapat ditarik kesimpulan bahwa "Sokrates pasti akan mati".

Selain itu, bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak hanya dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the
master of those who know"



Pertemuan 1 :Perkenalan Filsafat Ilmu

Tanggal 24 September 2014 adalah pertemuan pertama saya dengan mata kuliah ini. Dosen kami adalah bapak Romo Carolus.

Hari itu kami dibagi menjadi 6 kelompok berisi 4-5 orang. Kami diberi tugas untuk bertanya kepada orang di sekitar kampus dan membuat yel-yel. Semua orang diberi pertanyaan yang sama, yaitu:

  1. Apa itu filsafat?
  2. Apakah kita perlu belajar filsafat?
  3. Siapa tokoh filsafat yang anda tahu?


Berikut jawaban dari pertanyaan yang kami ajukan:
"Apa itu filsafat?"
Luciana dari jurusan Arsitektur menjawab "filsafat adalah tenteng ilmu".
Santo dari jurusan Sistem Infirmasi menjawab "filsafat adalah perumpamaan atau pribahasa".
Romy dari jurusan Arsitektur menjawab "filsafat adalah ilmu yang menggunakan kata bijak atau spesifik".
Renaldo dari jurusan Arsitektur menjawab "filsafat adalah ilmu tentang memahami sesuatu secara lebih".

"Apakah perlu belajar filsafat?"
4 orang menjawab perlu dan 2 orang menjawab tidak. Yang menjawab perlu salah satunya memberi alasan "karena zaman sudah modern kita harus mengerti semua ilmu". Sedangkan yang mrnjawab tidak perlu, salah satunya memberi alasan "karena tidak tahu jadi tidak perlu".

"Siapa tokoh filsafat yang anda tahu?"
Dari 6 orang yang menjawab hanya satu orang dan jawabannya adalah "Aristoteles".

Dari jawaban-jawaba atas pertanyaan yang kami ajukan kami simpulkan bahwa pengetahuan masyarakat masih sangat minim, sangat disayangkan karena filsafat merupakan landasan ilmu yang mendasari segala aspek ilmu.

Setelah itu Romo Carolus menjelaskan apa itu filsafat yang sebenarnya.

Kata "filsafat itu sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia, kata majemuk dari philos yang artinya kekasih atau sahabat, dan sophia yang artinya kebijaksanaan atau kearifan arau pengetahuan. Jadi secara harafiah philosophia berarti mencintai kebijaksanaan atau sahabat pengetahuan.

Banyak definisi filsafat yang diutarakan oleh para filsuf yang amat terkenal. salah satunya adalah menurut Plato, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran asli dan murni.

Ada 4 hal yang melahirkan filsafat :

  1. Kekaguman atau keheranan (thaumasia), karena kekaguman manusia mulai berfilsafat (Aristoteles). dua hal penting yang dimiliki oleh kekaguman adalah ada subjek yang kagum yaitu manusia, dan ada objek yang mengagumkan yaitu segala sesuatu yang ada.
  2. Ketidakpuasan, sebelum ada filsafat mitos berperan besar, namun keterangan mitos tidak memuaskan manusia. maka lahirlah filsafat yang mencakup seluruh ilmu pengetahuan.
  3. Hasrat Bertanya, kekaguman melahirkan pertanyaan yang tak terbatas yang mengarah pada dasar dan hakikat yang menjadi ciri khas filsafat.
  4. Keraguan (aporia), karena manusia ragu akan kebenaran dari apa yang diketahuinya, manusia terangsang untuk selalu bertanya yang kemudian membuat manusia jadi berfilsafat.


Filsafat memiliki 5 sifat dasar, yaitu:

  1. Berpikir radikal, yaitu berpikir mendalam untuk mencapai akar permasalahan dan memperjelas realitas
  2. Mencari asas, yaitu untuk menemukan asas yang paling hakiki
  3. Memburu kebenaran, yaitu untuk mencari kebenaran yang lebih pasti
  4. Mencari kejelasan, yaitu untuk menghilangkan keraguan
  5. Berpikir rasional, yaitu berpikir secara logis, sistematis, dan kritis.


Filsafat berperan sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing. selain itu, filsafat berguna bagi ilmu pengetahuan yaitu sebagai induk ilmu pengetahuan (mater scientiarum), dan bagi kehidupan praktis yaitu membantu manusia memahai apa arti dari sesuatu.


Sekianlah pertemuan pertama saya di mata kuliah Filsafat Ilmu, semoga bermanfaat bagi yang membacanya.