Wednesday 19 November 2014

Pertemuan 5 : Fallacia(Kesesatan)

Dipertemuan 5 kami membahas tentang Fallacia.

Fallacia adalah kesalahan pemikiran dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yang tidak sehat.
Contoh kesalahan fakta
·         Presiden AS Barack Obama lahir di Indonesia.
·         Ahmad lahir dengan bintang gemini, maka hidupnya penuh dengan persoalan.
Kesalahan penalaran dibagi menjadi  kesesatan formal dan kesesatan informal.
a.    Kesesatan formal 
       adalah pelanggaran terhadap kaidah logika dan norma.
       Contoh :  Semua penodong berwajah seram.
                       Semua pengamen berwajah seram.
                       Jadi, semua pengamen adalah penodong? Belum tentu.

b. Kesesatan informal 
    adalah menyangkut kesesatan dalam bahasa, misalnya     pelanggaran  diksi.
    Contoh :        
    Penempatan kata depan yang keliru = Antara hewan dan manusia memiliki     perbedaan.
    Mengacau posisi subjek atau predikat = Karena tidak mengerjakan PR,  guru                                                                                    menghukum anak itu.
    Ungkapan yang keliru = Pencuri kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu yang lalu. 

Macam-macam kesesatan informal dan contohnya:

·                     Amfiboli   → Sesat karena struktur kalimat bercabang.
Contoh: Anto Anak Bu Lasma yang hilang ingatan lari dari rumah.
·                     Kesesatan Aksen atau Prosodi → Sesat karena penekanan yang salah dalam pembicaraan. 
Contoh: Ada aturan ‘Anda tidak boleh ganggu anak tetangga’. Nah Pak Budi bukan tetangga anda. Maka anda boleh mengganggu anaknya.
·                     Kesesatan bentuk pembicaraan→ Sesat karena orang menyimpulkan kesamaan
konstruksi juga berlaku bagi yang lain.
Contoh: Berpakaian artinya memakai pakaian. Bersepeda artinya memakai sepeda. Maka, beristeri artinya memakai isteri.
·                     Kesesatan aksiden→ Yang aksidental dikacaukan dengan hal yang hakiki.
Contoh: Sawo matang adalah warna. Orang Indonesia itu sawo matang. Maka, Orang Indonesia itu adalah warna.
·                     Kesesatan karena alasan yang salah → Konklusi ditarik dari premis yang tak relevan.    
Kesesatan Presumsi
·         Generalisasi tergesa-gesa: Orang Padang pandai memasak.
·         Non sequitur (belum tentu): Memang saya tidak lulus karena beberapa hari yang        lalu saya berdebat dengan dosen tersebut.
·         Analogi palsu: Membuat isteri bahagia seperti membuat hewan piaraan bahagia dengan  membelai kepalanya dan memberi banyak makan.
·         Penalaran melingkar (petitio principii): Manusia merdeka karena ia bertanggungjawab  dan ia bertanggungjawab karena ia merdeka.
·         Deduksi cacat: Barangsiapa sering memberi sumbangan, maka dia pasti orang baik. Andi pasti orang baik.
·         Pikiran simplistis: Karena ia tidak beragama, maka ia pasti tidak bermoral.
Menghindari Persoalan
·         Argumentum ad hominem → Jangan percaya omongannya karena ia bekas narapidana.
·         Argumentum ad populum → Anda lihat banyak ketidakadilan dan korupsi, maka Partai Nasdem adalah partai masa depan kita.
·         Argumentum ad misericordiam → Seorang terdakwa meminta keringanan hukuman  karena mengaku punya banyak tanggungan.
·         Argumentum ad baculum → Karena beda pendapat, suka meneror orang lain.
·         Argumentum ad auctoritatem → Mengutip pendapat Freud mengenai psikoanalisa.
·         Argumentum ad ignorantiam → Bila tidak bisa dibuktikan bahwa Tuhan itu ada, maka Tuhan tidak ada.
·         Argumen untuk keuntungan seseorang → Seorang pengusaha berjanji mau membiayai kuliah, bila mahasiswi mau dijadikan isteri.
·         Non causa pro causa → Orang sakit perut setelah menghapus sms berantai, maka dia menganggap itu sebagai penyebabnya.
Kesesatan Retoris
·         Eufemisme/disfemisme: Pembangkang yang dianggap benar disebut reformator. Bila tidak disenangai maka disebut anggota pemberontak.
·         Penjelasan Retorik: Dia tidak lulus karena tidak teliti mengerjakan  soal.
·         Stereotipe: Orang Jawa penyabar. Orang Batak suka menyanyi.
·         Innuendo: Saya tidak mengatakan makanan tidak enak, tapi mau mengatakan lukisan itu bagus.
·         Loading question: Apakah Anda masih tetap merokok?
·         Weaseler: Tiga dari empat dokter menyarankan bahwa minum itu memperlancar pencernaan.
·         Downplay: Jangan anggap serius omongannya karena dia hanya buruh bangunan.
·         Lelucon atau sindiran
·         Hiperbola: membesarbesarkan.
·         Pengandaian bukti:studi menunjukkan.
·         Dilema semu: Tamu yang menolak kopi, langsung disuguhi sirup.

No comments:

Post a Comment